This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 20 Juli 2013

Dekorasi Gabus




            Gabus selain digunakan sebagai pembungkus atau pembatas dalam kemasan kardus suatu barang, seperti elektronik dan lainnya yang fungsinya agar tidak ada kelonggaran, benturan yang mengakibatkan kerusakan barang tersebut, juga gabus berfungsi sebagai replika bentuk barang , tatakan akuarium, tulisan kaligrafi, tulisan ucapan selamat, ukiran seperti kayu, dan tidak kalah lagi gabus sebagai Dekorasi Gabus atau Biground tulisan didalam pengajian umum.


           Dipertengahan bulan sya’ban ini banyak pesantren yang mengadakan “ HAFLAH ATTASYAKKUR LIL IKHTITAM “ terutama pondok pesantren Roudlotul Huda yang berada di Margoyoso Kalinyamatan Jepara, dan dekorasi pengajiannya masih menggunakan properti properti dari gabus, karena disamping bahannya murah daripada triplek juga gampang dalam pembentukan meniru suatu barang dan ringan pengerja’annya, dan hasilnya indah dilihat, tetapi yang paling mahal adalah inspirasi dan kekreatifitassannya.
Foto ini merupakan karya kami sendiri dengan anggota teman teman yang membantu dalam proses pengerja’annya dan masih ada foto foto lain yang belum sempat saya tampilkan disini.



Rabu, 12 Juni 2013

Kaligrafi Gabus




Kaligrafi Nama anak dengan bahan media gabus harga murah cukup terjangkau dengan ukuran



panjang : 96 cm
lebar      : 50 cm
      HARGA : Rp 200.000
         Asli buatan tangan sendiri


                                CARA PESAN

1.Datang langsung ke alamat kami di:
 Jl.Gayam indah II  Rt.15 Rw. 03 Sidigede Welahan Jepara  Kode pos : 59464 Jateng Indonesia
   Harga husus bagi yang mau bersanjang ke rumah kami

                                     ATAU

2.Dengan Mentransfer uang sebesar harga kaligrafi pesanan ditambah ongkos kirim.
 Transfer ke no.rekening BRI / cabang unit: 3568 unit margoyoso jepara:
Atas nama:  MUSAFAK
                   3568-01-018200-53-6

 *Setelah transfer segera konfirmasi melalui SMS Ke
                 Simpati : 082224110565

 maka kami akan segera mengerjakan pesanan anda.

NB ; Mohon sabar apabila anda dalam menghubungi kami tidak segera kami respon, Karena mungkin kami ada sedikit urusan penting yang perlu diselesaikan.


Selasa, 04 Juni 2013

Qo’idah Kaligrafi


Qo’idah Kaligrafi

kaidah kaligrafi arab

Istilah ini muncul tidak lepas dari perkembangan kaligrafi kontemporer, di mana huruf bukan menjadi sesuatu yang utama, tetapi juga keindahan yang merupakan unsur dari kaligrafi itu sendiri. Kaligrafi pada awalnya merupakan seni memadukan huruf dengan jenis tertentu sesuai dengan kaidah akhirnya “keluar jalur” tanpa memedulikan kaidah baku. Nah, yang tetap mengikuti kaidah baku –sesuai dengan jenis kaligrafi “yang diakui”– kemudian dinamai kaligrafi murni.

Seolah merupakan kaidah baku, kaligrafi murni tidak boleh keluar dari jalur penulisan: bagaimana bentuk huruf, torehan, maupun ketepatan dalam sapuan. Jenis-jenis kaligrafi juga telah diklasifikasi. Penggunaannya tidak boleh bercampur satu dengan yang lain.

Kaligrafer murni “terakhir” Hasyim Muhammad Al Khattahath menerapkan kaidah kaligrafi dalam sebuah buku panduan yang cukup terkenal bernama Qawaidul Khath Alarabiy. Buku ini beredar luas di Timur Tengah, akhirnya sampai di pondok pesantren di Indonesia. Tidak banyak yang memiliki, hanya orang-orang tertentu yang mempunyai akses ke luar negeri –khususnya Timur Tengah– yang mempunyai buku aslinya.

Di pondok pesantren, buku kaidah ini cukup terkenal. Seperti di Pondok Pesantren Modern Darussalam, Gontor, misalnya, karya monumental itu dicetak kembali secara internal dan di pelajari oleh para santri yang tergabung di Aklam, Assosiasi Kaligrafer Darussalam, kelompok belajar kaligrafi. Di Pondok Pesantren Attanwir –yang terletak di Talun, Bojonegoro– juga ada Asskar, Assosiasi Kaligrafer Attanwir.

Banyak sekali sanggar-sanggar kaligrafi yang mengajarkan khat murni. Namun banyak pula yang akhirnya “keluar jalur” setelah “bosan” mempelajari kaidah-kaidah yang “kaku”. Ada juga yang “frustrasi” karena tidak bisa menorehkan huruf-huruf dengan “benar”, akhirnya “semaunya sendiri.”


Menurut Pakar Kaligrafi

Banyak istilah yang menjabarkan tentang kaligrafi. Seperti menurut Yaqut Al-Mushta’shimi, kaligrafer kenamaan periode Turki Utsmani, menyebut bahwa kaligrafi merupakan ilmu hitung ruhaniyah (bersifat ruhani) yang tampak dengan alat jasmani.



Ubaidillah Ibn Abbas menyebut kaligrafi sebagai “lisanul yadd” alias lidahnya tangan. Mengapa disebut lidahnya tangan? Karena dengan kaligrafilah tangan dapat “berbicara”, menyampaikan sebuah ungkapan yang ditulis lewat media.

Dalam kitab Irsyad Al Qoshid, Syaikh Syamsuddin Al Akhfani menyebut: Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkai menjadi sebuah kalimat tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk menggubahnya.

Rincinya, kaligrafi adalah ilmu yang mempelajari bermacam-macam bentuk huruf tunggal (mufrad) dan tata letaknya serta metode merangkainya menjadi susunan kata atau cara menuliskannya di atas kertas atau media lainnya.

Drs H Didin Sirajuddin A.R., tokoh kaligrafi tanah air, memberi kesimpulan: arti seutuhnya kaligrafi adalah kepandaian menulis elok dalam bahasa arab yang dikenal dengan khat –garis atau tulisan indah




Referensi dari :
http://artman1llg.blogspot.com/2008/12/pengertian-kaligrafi.html
http://belajarkaligrafiislam.wordpress.com/category/sejarah/


Jangan lupa disini...

Selasa, 21 Mei 2013

Kaligrafi Dan Dunia Islam




 Pengertian Kaligrafi

Secara Etimologi, kata Kaligrafi merupakan penyederhanaa dari CALLIGRAFY, yaitu Callos yang berarti indah dan graph yang berarti tulisan. Jadi Kaligrafi adalah tulisan yang indah, atau aksara yang sudah dibentuk dan dimasuki unsur keindahan.
 Secara Terminologi menurut Syeik Syamsuddin al akfani, letak-letaknya dan cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun atau apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, abgaimana cara menulisnya dan menentukan dimana yang tidak perlu ditulis, mengubah ejeean yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya (menurut Drs. Sirojuddin AR. dalam buku Seni Kaligrafi Islam : Jakarta: Multi Kreasi Singgasana, 1992).


Selain kaligrafi murni, dalam dunia kaligrafi juga mengenal lukis kaligrafi. Meski terkesan mendikotomi, lukis kaligrafi tidak lebih hanya sebuah perkembangan media yang tidak hanya “terpenjara” di atas kertas. Tidak hanya di tanah air, lukisan di Timur Tengah juga telah banyak mengambil objek-objek huruf sebagai bagian yang utama.

Lukis kaligrafi adalah sebuah lukisan dengan mengambil objek huruf-huruf Arab. Biasanya mengambil ayat-ayat Alquran maupun hadist yang diiringi background seirama. Kadang objek kaligrafi hanya sebagai pelengkap, dan kadang merupakan kaligrafi berhias sebuah objek. Tidak bisa diproporsikan persentase objek kaligrafi dan lukis itu. Ketika sebuah lukisan ada objek huruf arab yang merangkai kalimat ayat maupun hadist, maka lukisan tersebut bisa dikatakan lukis kaligrafi.

Seperti “Samudra Fatihah” yang pernah dilukis oleh Didin Sirajuddin misalnya, kaligrafi surat Alfatihah dilukis dengan sebuah objek samudra. Di sinilah letak saling mendukung antara kaligrafi dengan objek lukisan. Seolah keduanya merupakan fondasi keindahan sebuah objek yang dihasilkan.

Lukis kaligrafi pun bisa menerapkan kaligrafi murni. Seperti Didin Sirajuddin misalnya, kerap menerapkan kaligrafi murni dalam media lukisnya. Lain halnya dengan Amang Rahman misalnya, beliau sudah terkenal dengan lukisan batiknya. Amang Rahman melukis kaligrafi dengan tanpa memperhatikan kaidah baku kaligrafi yang diterapkan Hasyim Muhammad.

Di tanah air, banyak “aliran” lukis kaligrafi terkenal. Seperti A.D. Pirous, Amang Rahman, dan masih banyak yang lainnya. Seolah memiliki “trade mark” tersendiri, satu dengan yang lainnya mempunyai karakter berbeda ketika membuat sebuah lukisan kaligrafi.

Di luar negeri, khususnya di Timur Tengah, lukis kaligrafi merupakan bagian dari kaligrafi kontemporer. Biasanya, kaligrafi jenis ini menampilkan objek-objek huruf yang tidak “terpatok” pada arti. Namun huruf bisa berdiri sendiri.

Lukis kaligrafi memiliki keunikan tersendiri karena seni lukis dan bentuk huruf saling melengkapi. Dan, lengkaplah keindahan tertanam dalam sebuah objek lukisan.




Referensi  dari :
http://artman1llg.blogspot.com/2008/12/pengertian-kaligrafi.html
http://belajarkaligrafiislam.wordpress.com/category/sejarah/

Jumat, 17 Mei 2013

Kaligrafi dengan media Gabus




Kaligrafi dengan media Gabus


    Bagi dunia kaligrafi islam, memang sangat tidak asing yang namanya tulisan indah arab, apalagi yang berhubungan dengan ayat ayat Alqur'an, contohnya ada yang memakai media kertas, kain kanvas dengan memakai alat alat melukis, ada yang memakai media kuningan dan juga ada yang memakai media gabus yang ditulis dengan menggunakan cat cat dengan racikan sendiri. berikt adalah contoh menggunakan media gabus.                          

   ini merupakan contoh hasil karya sendiri dan gambar download dari websait lain
 ( ma'af ini hanya contoh he..he..)




  





MAU


Rabu, 15 Mei 2013

SYARAT SYARAT AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR




    SYARAT SYARAT AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR

    Alfaqih Abu laits Samarqondi pernah menjelaskan,

Ø  Bahwa ada 5 syarat amar ma’ruf nahi mungkar yaitu :

1. Ber ilmu,
 karena masyarakat umumnya belum mengerti mana yang ma’ruf mana yang mungkar.

2. Dasarnya ikhlas,
Yaitu beramal semata mencari ridlo Allah dan menegakkan agamaNya.

3. Menggunakan metode yang baik,
Yaitu penuh rasa kasih sayang terhadap orang yang dinasehati, kata kata lunak, sikap
 ramah tamah sebagaimana pesan Allah kepada Nabi Musa dan Harun as. Ketika
menghadapi Fir’aun.

4.Berlaku sabar dan tenang
( berdasar Alqur’an surat Luqman Ayat 17 )

5. Melakukan hal hal yang diperintahkan
 ( menyesuaikan ucapan dan perbuatannya )
Agar terhindar dari ejekan masyarakat dan ancaman dari Allah.

 
   Alkatib: ” Syaffa assidyi “
      
      WALLAHU A’LAM BISSHOAB


Image and video hosting by TinyPic

Senin, 13 Mei 2013

Tentang rahmat dan kasih sayang


                                           

                                                       gambar ilustrasi



Riwayat dari Abu Hurairoh ra.berkata :
Bahwasannya Rosulallah pernah bersabda :
" Ada orang bepergian , ditengah jalan terasa sangat dahaga ,
tidak lama kemudian terlihatlah olehnya sebuah sumur , lalu ia turun mengambil air dan minum,
setelah keluar dari sumur , terlihat pula anjing tengah menjilat jilat tanah karena haus,
lalu hatinya berkata : " Anjing ini merasa haus dan dahaga seperti yang kurasakan tadi ", lalu ia kembali turun dan kembali kedalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air lalu di gigitnya hingga berhasil naik dengan membawa air untuk diberikan kepada anjing tersebut,
kemudian Allah memuji perbuatannya itu dan mengampuni dosanya. "

Tanya Shohabat :Ya  Rosulallah ! Berpahalakah menolong hewan itu?
Jawab Rosulallah : " Menolong segala yang bernyawa (Hidup) itu berpahala "


alkatib fil blog: " Kang Syaffa assidyi "
Dikutib dari " Kitab Shohih Bukhori